Selasa, 22 September 2009

Kesamaan Fauna di Beberapa Daerah

Jenis fauna yang memiliki kesamaan antar daerah:

Illama dengan unta, hanya saja illama tidak memiliki punuk seperti unta.
Gajah afrika dengan gajah asia.
Badak di afrika dengan badak di asia.
Babi hutan di wilayah paleartik dengan babi hutan di wilayah asia.
Kambing gunung dengan kaming biasa.
Penguin di wilayah paleartik dengan penguin di wilayah antartik.


Faktor yang mempengaruhi:

Adaptasi
· Adaptasi dapat mereka lakukan apabila mereka benar ingin melakukannya. Adaptasi didukung juga oleh kondisi tubuh mereka. Ada fauna yang dapat bertahan di suhu yang sangat dingin, ada yang dapat bertahan di daerah yang langka air. Ada pula yang dapat bertahan di daerah yang sangat lembab, atau di daerah yang gelap dan dingin di dasar laut. Mereka mau tidak mau belajar beradaptasi dengan lingkungannya apabila ingin bertahan hidup.

Kesamaan suhu antar tempat
Memudahkan mereka beradaptasi dengan suhu tubuhnya sendiri, agar tidak terlalu kaget saat menghadapi perubahan suhu. Memudahkan mereka menemukan makanan sesuai dengan kebutuhannya. Antara wilayah yang satu dan yang lainnya pasti ada yang memiliki suhu yang sama, paling tidak memiliki kemiripan. Ada yang sama bersuhu tropis ada yang sama bersuhu dingin. Misalnya wilayah asia dengan afrika yang sama memiliki suhu yang berkisar hangat sampai panas.

Ketersediaan pangan
Apabila ketersediaan makanan dalam suatu wilayah cukup, bisa memenuhi kebutuhan fauna yang ada di dalamnya maka hewan dapat bertahan hidup. Mereka juga dapat mencari alternatif makanan lain untuk mengganti makanan yang sudah tidak ada, supaya dapat tetap bertahan hidup. Dalam kehidupan fauna ada yang dinamakan rantai makanan, apabila rantai makanan terputus maka dalam rantai tersebut akan terjadi ketidakseimbangan. Misalnya saja jumlah produsen seperti rumput berkurang, atau jumlah karnivora berkurang padahal hewan karnivora dapat mengontrol jumlah konsumen untuk para produsen.

Pulau Rintja dan Pulau Komodo

Pulau Rintja dan Pulau Komodo

Pulau Rintja dan Pulau Komodo merupakan habitat untuk hewan predator komodo. Di dalamnya terdapat hutan bakau, hutan dekat sungai, hutan berbukit, dan padang rumput. Musim hujan di dua pulau tersebut berlangsung selama empat bulan, dimulai dari bulan Oktober.
Jumlah komodo di Pulau Rintja ada sekitar 600 ekor. Di dua pulau tersebut tetap terdapat hewan lain. Seperti hewan herbivore rusa dan kerbau, terdapat juga beberapa jenis hewan mamalia. Yang terkecil yang terdapat di dua pulau tersebut adalah tikus. Komodo merupakan predator terbesar yang ada di dua pulau tersebut. Ada pula beberapa jenis ular di dua pulau tersebut, antara lain jenis kobra dan ular pohon.
Hutan bakau di dalam Pulau Rintja dan Pulau Komodo ditinggali oleh jenis kera dan kepiting. Pada saat musim panas hewan herbivora kebanyakan sulit untuk menemukan air. Sungai saat musim panas menjadi kering dan hanya meninggalkan lumpur.
Pulau Rintja dan Pulau Komodo adalah dua dari tiga pulau utama yang ada atau termasuk dalam Taman Nasional Komodo. Terletak di antara Pulau Sumbawa dan Flores, Taman Nasional Komodo dibangun sebagai tempat konservasi bagi para komodo. Pada tahun 1986, 6 tahun setelah dibentuknya taman ini, UNESCO menjadikan Taman Nasional Komodo menjadi World Heritage Site sekaligus Man and Biosphere Reserve.Taman ini terdiri dari tiga pulau utama: Pulau Komodo, Rinca, dan Padar. Taman ini juga merupakan rumah bagi setidaknya 1.000 spesies ikan, ratusan spesies karang, koral, dan 70 jenis tanaman sponge. Ikan hiu, ikan pari, ikan paus, lumba-lumba, penyu laut, dan ikan duyung juga dapat ditemukan di sini.
Selain Komodo, ternyata di Pulau Rintja, dekat P. Komodo, ada Veo, trenggiling besar yang digolongkan sebagai mahluk purba seperti Komodo. Mahluk ini merupakan pemakan semut, bersisik dan sangat misterius dan pintar bersembunyi.